1. Cerita singkat:
Di
Pulau Timor, hiduplah seorang Pak Tani dan istrinya yang mempunyai 14 anak.7
laki-laki dan 7 pula perempuan. Kehidupan Pak Tani adalah berkebun. Musim itu
banyak sekali Babi hutan yang merusak perkebunan. Sehingga ia menyuruh ke-tujuh
anak laki-lakinya untuk menjaga perkebunannya. Suri Ikun salah satu anaknya
sangat pemberani sedangkan saudara-saudaranya penakut dan pendengki. Pada suatu
hari Gerinda ayahnya hilang. Kakak tertua mengajak Suri Ikun untuk mencarinya.
Tetapi dengan licik kakaknya mengambil jalan lain dan pulang ke rumah. Suri
Ikun baru sadar saat ia di tengah hutan. Sehingga ia di tawan hantu-hantu hutan
di dalam gua yang sangat gelap. Di gua itu ada celah kecil dan hinggaplah 2
burung kecil yang kelaparan. Setiap hari Suri Ikun membagi separoh makanannya
kepada burung itu. Singkat Cerita burung itu menjadi Besar dan Kuat, dan ia
ingin membebaskan Suri Ikun. Setelah ia berhasil membebaskan Suri Ikun. Dengan
kekuatan gaibnya ia membuat istana yang mewah. Dan akhirnya, Suri Ikun hidup
bahagia dan bebas dari kedengkian
saudara-saudaranya.
2.
Pesan
pengarang:
Pertolongan Tuhan akan datang kepada
orang yang baik dan tidak berburuk sangka.
3.
Mengaitkan
dengan kehidupan sehari-hari:
Kita harus
terus melakukan kebajikkan dan tidak langsung berburuk sangka jika ingin tuhan
menolong kita. Contoh jika kita memberi uang kepada orang yang tidak mampu,
suatu saat nanti Tuhan akan membalasnya.
4.
Alasan
memilih dongeng ini:
Saya memilih
dongeng ini karena Suri Ikun meng-inspirasi saya untuk tidak pantang menyerah
dalam suatu ujian tuhan, dan tidak berprasangka kepada orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar